Bantuan logistik dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR) untuk warga Aleppo, Suriah, menjadi pembicaraan hangat di jagat maya saat ini. Penyebabnya, beredar video mengenai bantuan logistik yang jatuh ke kelompok teroris. Video tersebut diperoleh dari Euro News yang disebarluaskan lewat media sosial YouTube. Dalam video, warga sipil Aleppo menyerbu gudang logistik milik kelompok pemberontak Jaysh Al-Islam. Mereka (warga sipil) mengaku selama ini kelaparan karena bantuan tidak pernah sampai kepada mereka, sedangkan di gudang itu, makanan, minuman dan obat-obatan menumpuk. Dan dalam salah satu kotak logistik terlihat jelas tulisan “Indonesian Humanitarian Relief” atau IHR. Menanggapi berita ini, IHR yang diketuai oleh Bachtiar Nasir pun memberi press release lewat situsnya www.ihr.foundation

*****
Sehubungan dengan beredarnya fitnah yang dialamatkan kepada Indonesian Humanitarian Relief Foundation (IHR) bahwa bantuan kami tidak diberikan kepada rakyat Aleppo, maka kami menilai tuduhan ini adalah tudingan serius. Dengan ini, IHR menyatakan sikap:

1. Melihat polanya, arus fitnah ini tampaknya bukan barang baru. Upaya propaganda ini dilakukan oleh pihak-pihak yang memang sejak awal tidak ingin nestapa warga Suriah terdengar mengetuk hati nurani warga Indonesia. Caranya dilakukan dengan berbagai pola, salah satunya adalah membunuh karakter NGO-NGO kemanusiaan yang selama ini bersama-sama ormas Islam, ulama, dan aktivis kemanusiaan menggalang semangat berbagi.

2. Tuduhan IHR tidak menyalurkan untuk warga Suriah jelas tuduhan fitnah dan tidak benar. Pihak-pihak yang melakukan propaganda ini hanya menyandarkan kepada satu potongan berita, tanpa mau melihat informasi secara utuh. Padahal bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Suriah kami lakukan dengan bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan yang sangat kredibel di Turki, yakni İnsan Hak ve Hürriyetleri İnsani Yardım Vakfı atau dikenal dengan nama IHH. IHH adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah diakui oleh PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan di lapangan banyak kemungkinan bisa terjadi, apalagi dalam suasana perang dan konflik.

3. Adalah kewajiban semua kaum Muslim membantu saudaranya di dunia yang sedang menderita dan pengalami penindasan. Sebab adalah wujud kemanusiaan Universal dalam Islam. Kami menilai tudingan ini adalah bagian dari upaya melemahkan semangat kemanusiaan masyarakat Indonesia untuk membantu sesama saudaranya di Suriah.
Namun tidak semua usaha kemanusiaan masyarakat Indonesia terhadap masyarakat Suriah ini disukai oleh pihak-pihak tertentu yang memang sejak lama berupaya menutup-nutupi fakta krisis kemanusiaan dan kekejaman yang terjadi di Suriah.

4. IHR adalah lembaga yang didirikan para aktivis kemanusiaan dari banyak elemen umat. Dengan membawa-bawa nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), kelompok penfitnah – yang diduga jejaring gerakan Pro Rezim Bashar al Assad di Indonesia ini – ingin berusaha melakukan usaha memecah ukhuwah umat Islam yang saat ini sedang solid.

5. Jika pihak-pihak penebar fitnah tidak menghentikan tuduhannya setelah pernyataan resmi kami ini, maka kami akan ambil langkah hukum terhadap para penebar fitnah ini.

Jakarta, 27 Desember 2016
Direktur IHR
Mathori
******

Belum lama IHR mengeluarkan bantahannya tersebut, banyak Netizen yang turut memberikan tanggapan kembali. Dari beberapa tanggapan, bantahan dari saudara Ismail Amin paling layak untuk dicermati. Berikut ini selengkapnya tanggapan yang ditulis Ismail:

*****
Tanggapan atas Press Release IHR yang merasa terfitnah.

1. Langsung menuduh IHR menyalurkan donasi untuk rakyat Suriah ke tangan pemberontak jelas salah. Masih ada kemungkinan kesalahan prosedur atau memang direbut oleh kubu pemberontak. Namun IHR yang langsung menuduh pihak yang mengkritisi kasus ini sebagai “pihak-pihak yang memang sejak awal tidak ingin nestapa warga Suriah terdengar mengetuk hati nurani warga Indonesia dan melakukan pembunuhan karakter pada NGO” jelas salah juga. Yang seharusnya dilakukan IHR bukan menjawab “fitnah” dengan memfitnah balik. Keberadaan dus-dus berlogo IHR di tangan pemberontak ini yang harus dijelaskan. Press rilis IHR tidak memberikan sedikitpun komentar mengenai fakta bantuan logistik dari IHR yang ditemukan warga sipil di gudang milik pemberontak (Jaish al Islam).

2. Sumber berita dari euronews tidak punya kepentingan untuk memfitnah IHR dan sama sekali tidak menyinggung bantuan yang ditimbun pemberontak itu dari warga Indonesia, kebetulan saja kardus berlogo IHR tertangkap kamera sehingga masyarakat Indonesia merasa perlu meminta keterangan dari IHR. Ini yang harus dijelaskan IHR.

3. Sebagai lembaga kemanusiaan IHR seharusnya bersikap netral dan fokus pada bantuan kemanusiaan dari pihak manapun korban yang jatuh di Suriah, tapi tidak bisa dipungkiri ketua IHR sendiri menunjukkan sikap dukungan kepada pemberontak dan menyebarkan kampanye kebencian pada pemerintah Suriah yang berdaulat. Dalam press rilis IHR dan rekam jejak Bachtiar Nasir, selama ini keliling Indonesia berceramah menyebarkan narasi “kaum Sunni Suriah dibunuh kaum Syiah” untuk menggalang dana sangat jelas menunjukkan keberpihakan IHR dalam konflik ini.

4. IHR berdalih telah menyalurkan bantuan lewat IHH (dan seolah ini bukan kesalahan). Padahal reputasi IHH dalam konflik Suriah juga dipertanyakan. Pada Januari 2014, polisi anti-teror Turki telah menangkap truk-truk bantuan kemanusiaan IHH yang ternyata berisi amunisi dan senjata untuk para pemberontak. Polisi juga menggerebek beberapa kantor IHH di perbatasan Suriah, dan menangkap beberapa aktivisnya yang dituduh terlibat Al Qaida. (sumber: http://www.aljazeera.com/…/turkish-police-raid-charity-aidi…)

5. Tindakan IHR menyalurkan amanah donasi bangsa Indonesia kepada lembaga yang diduga terkait dengan Al Qaida jelas membahayakan bangsa Indonesia secara umum karena mengatasnamakan bantuan dari Indonesia. Jauh lebih bijaksana bila IHR berkoordinasi dengan KBRI Suriah dalam penyaluran bantuan dari warga Indonesia sebagai representasi resmi negara Indonesia di Suriah. Sebagaimana dikatakan Dubes Indonesia untuk Suriah, bantuan dari luar negeri memang sering diserobot pemberontak sehingga sebaiknya dikirim lewat Lembaga Koordinasi Bantuan Kemanusiaan PBB (OCHA) yang tidak memihak agar lebih aman. (sumber: http://www.republika.co.id/…/o4cg87320-dubes-ri-untuk-suria…)

6. Sebagai lembaga donasi kemanusiaan yang telah mendapat kepercayaan masyarakat Indonsia, IHR akan membuktikan diri tidak terlibat dengan jaringan terorisme dan dukungan pada pemberontak di Suriah. Kiprah IHR tetap dinanti untuk membantu proses pemulihan di Aleppo yang telah terbebas dari pemberontak.

Salam cinta untuk rakyat Suriah khususnya Aleppo. Selamat atas pembebasannya.
*****

Dengan adanya tanggapan ini, mari kita sabar untuk menanti kejelasan yag lebih spesifik lagi dari pihak IHR. (Rois Faisal .R)

Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: